Wisatawan ke Hutan Pinus Nongko Ijo Meningkat

REPUBLIKA.CO.ID (30/12/2017) | Jumlah kunjungan wisatawan ke hutan wisata Nongko Ijo yang berada di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur meningkat selama libur Tahun Baru 2018 dan libur panjang sekolah.

“Jumlah kunjungan mulai meningkat sejak liburan sekolah dan Natal. Pada libur tahun baru ini juga meningkat signifikan,” ujar pengelola Hutan Wisata Nongko Ijo, Mariyanto di Madiun, Sabtu (30/12).

Menurut dia, pada akhir pekan biasa jumlah kunjungan wisatawan ke hutan wisata tersebut hanya sekitar 300 hingga 500 orang. Namun, saat liburan menjelang tahun baru mencapai 1.000 orang lebih per harinya. Pihak pengelola memprediksi jumlah kunjungan tersebut masih akan terus meningkat saat liburan tahun baru, Minggu (31/12) 207 dan 1 Januari 2018.

Pengunjung yang datang ke hutan wisata tersebut sebagian besar berasal dari sejumlah wilayah di sekitar Kabupaten Madiun, di antaranya Kota Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Ngawi.

Pihak pengelola telah mempersiapkan diri untuk menerima kunjungan wisatawan yang meningkat pada liburan tahun baru. Pembenahan yang dilakukan di antaranya adalah menjaga hutan pinus yang menjadi objek wisata Nongko Ijo tetap dalam kondisi asri, sebab pengunjung saat ini suka dengan destinasi wisata yang menonjolkan kealamian.

Hutan Wisata Nongko Ijo merupakan destinasi wisata baru di Kabupaten Madiun. Objek wisata ini baru dibuka sekitar satu tahun terakhir.

Lokasinya wisata tersebut berada di hutan pinus milik Perhutani yang berada di lereng Gunung Wilis, sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Madiun.

Nama “Nongko Ijo” diambil dari cerita warga setempat, dimana dulunya saat ditanamnya pohon pinus di daerah tersebut terdapat pohon nangka hijau yang amat besar, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya hutan pinus nongko ijo.

Di lokasi tersebut, pengunjung bisa menikmnati pemandangan hutan pinus yang sejuk dan susur sungai atau tubing di Sungai Catur. Juga terdapat “spot” foto yang unik dan menarik, di antaranya rumah pohon dan ayunan.

Para pengelola tempat wisata tersebut merupakan warga desa setempat yang dikaryakan untuk sadar akan potensi wisata di desanya. Hal itu sejalan dengan program Pemkab Madiun yang ingin mengembangkan konsep desa wisata sebagai bagian pengembangan sektor pariwisata secara luas di kabupaten setempat.

Data Dinas Pariwisata Kabupaten Madiun mencatat, banyak wilayah desa di Kabupaten Madiun di lereng Gunung Wilis yang memiliki potensi wisata dan agrowisata yang dapat digarap. Di antaranya ada di Kecamatan Kare, Dagangan, dan Wungu.

Sumber : republika.co.id

Tanggal : 30 Desember 2017